Cita-cita yang tinggi hanya bisa dicapai dengan semangat yang tinggi dan niat yang benar. Siapa yang tidak memiliki kedua hal ini,maka sulit rasanya menggapai cita-citanya.
Apabila semangat seseorang untuk meraih cita-citanya begitu tinggi, maka semangatnya hanya akan terkait dengan cita-citanya yang tinggi itu, dan tidak akan terkait dengan hal lainnya. Apabila niatnya sudah benar, maka niatnya akan menggerakkan untuk menempuh jalan yang mengantarkan kepada cita-citanya.
Niatlah yang melapangkan jalan, semangatlah yang memfokuskan.
Jika jalan sudah tersambung kepada tujuan atau cita-cita, maka dipastikan tujuan akan tercapai.
Sebaliknya pula, jika semangatnya rendah, hal ini akan membuatnya mudah terkait dengan hal-hal yang rendah pula dan tidak terkait dengan tujuan yang tinggi. Apabila niatnya untuk mencapai cita-cita tidak benar, maka jalan yang ditempuhnya tidak akan bisa mengantarkan kepada cita-citanya.

Kedua hal ini merupakan perkara yang harus dipenuhi oleh orang yang ingin meraih cita-cita, sekaligus merupakan jalan yang harus ditempuh untuk sampai pada tujuan. Walaupun demikian, cita-citanya baru akan terwujud sempurna dengan meninggalkan 3 hal berikut:
- Adat, aturan, hukum yang dirancang oleh manusia
- Segala kendala yang membuat tidak fokus pada cita-cita dan membuat tidak konsisten
- Semua keterikatan hari pada hal yang dapat menghalangi pemusatan hati terhadap cita-cita
Kendala merupakan hambatan yang muncul dari dalam diri, sedangkan kaitan hati adalah keterkaitan hari dengan hal yang mubah dan sejenisnya.
Intinya, orang yang ingin meraih cita-citanya harus meninggalkan semua hal yang berlebihan yang dapat memalingkannya dari tujuan utama, baik dalam hal makanan, minuman, tidur maupun bergaul. Jadi, ia hanya melakukan hal-hal yang dapat membantunya untuk menggapai cita-citanya, dan menolak semua hal yang memalingkan atau melemahkan cita-citanya. Hanya kepada Allah kita meminta pertolongan
>> disadur dan diolah dari Fawaid, Ibnul Qayyim alJauziyyah, Syarat Meraih Cita-Cita yang Tinggi